13 April 2015

Puisi : GURUKU - by Aldus Horohiung

GURUKU

Siang dan malam sepanjang hidupmu,
Kau pikirkan nasib anak orang melulu
Dididik susah, tidak dididikpun lebih susah,
Kata orang, tak ada lagi orang bodoh  zaman sekarang
Yang bodoh hanya tinggal hewan piaraan
Anak pandai, anak pintar, siapakah orang tuamu?
Anak binal, anak brutal, siapakah gurumu?
Hymne guru mengiang ditelinga, orang tua jadi saksi
Hanya pujian sesaat, dikala anaknya mengukir prestasi
Atau bagaikan tembang kenangan
Mengiringi kepergian ketanah seberang
Nilai perjuanganmu tak terbetik dihati nurani orang
Bahkan perguncingan nasibmu setiap hari menghiasi lembaran koran
Apakah sejak kecil kau salah pilih cita-cita?
Hingga akhirnya kau selalu dirundung duka?
Oh Guru’ kau bukan PAD, tapi sesungguhnya kau PAD
Kau bukan penghasil Pendapatan Asli Daerah
Kau adalah Pengasuh Anak Didik yang setia
Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Lebih terpuruk lagi nasibmu  bila kau pahlawan ada tanda jasa
Sangkarmu kini tak seindah dan sekuat dulu lagi
Dinding kawat sudah dimakan karat besi
Mudah dibobol maling, dikerubuti makhluk lain
Makhluk gelandangan yang tak merasa kekenyangan
Oh Guru’ Tuanmu tak mampu lagi memberi kau makan
Karena tuanmu sendiri susah cari makan
Oh Omar Bakrie’ kemanakah kau mau lari?
Carilah jalan keluar, kembalilah ke habitatmu semula
Disana hatimu lega, jiwapun akan bahagia,
Kalau tidak, kunci tanganmu, pejamkan matamu,
Berucaplah .. tugasku suci, dengar keluhan isi hati
Ya Maha Suci,…Amin.
                                                                                                           
 by. Aldus Horohiung      

0 komentar:

Posting Komentar

harap komentar yang baik!